medicolegal.id
Berita Media headline

Standart New Normal WHO Belum Optimal, 146 Perawat Terkonfirmasi Positif COVID-19

Prof. Nursalam M. Nurs (Ketua PPNI Jatim)

medicolegal.id– khabar mengejutkan datang dari petugas tenaga medis yakni perawat. Seperti yang dikutip di laman detik.com, Rabu (15/7/2020), sebanyak 146 tenaga perawat di Surabaya positif terpapar COVID-19 dan tujuh di antaranya meningal dunia, dari tujuh yang meninggal dunia tersebut, dua diantaranya petugas ICU serta lainnya petugas rawat inap dan poliklinik.
“karena membludaknya pasien itu, jadi risiko tertular tinggi. Sehingga banyak pasien datang dengan OTG dirawat dengan biasa tidak dengan APD sehingga menjadi persoalan, ” kata Ketua DPW PPNI JATIM Prof Nursalam M. Nurs.

Dengan kondisi seperti ini, para perawat terkadang mulai mengalami ketakutan karena fasiltas ditempat kerjanya, seperti tidak adanya pemisahan UGD antara pasien COVID-19 dan non COVID-19. “Namun tidak semua rumah sakit di Surabaya tidak terpisah, ada yang terpisah hingga gedungnya, “imbuhnya.

Nursalam menambahkan, Selain itu, perawat merupakan profesi yang paling intens bertemu dengan para pasien. Istilahnya FITT (Frekuensi, Intensitas, Time, dan Type) kontak yang tinggi. “Frekuensi (sangat intens berinteraksi mulai pendaftaran, periksa, sampai dirawat), Intensitas (rata-rata setiap ke pasien minimal berinteraksi 10 sampai dengan 15 menit), Time (selama berdinas dalam 24 jam terus kontak), dan Type (tindakan yang dilakukan selain tindakan limpah, tindakan mandiri, dan pemenuhan kebutuhan dasar bahkan aspek psikososiospiritual),” tambahnya.

Dari beberapa kondisi yang ada, Nursalam menilai, pelayanan kesehatan dalam promotif dan preventif sebagaimana standar new normal yang dikeluarkan WHO belum optimal diimplementasikan, sehingga program 3T belum bisa berjalan dengan baik. “Standart new normal WHO belum optimal karena lemahnya di preventif dan promotif, “ungkapnya.

Diharapkan perlu diberlakukan pelaksanaan tes PCR kepada perawat secara masif dan berkala setiap 14 hari. Sebab, penting untuk mendeteksi sejak awal agar bisa melindungi perawat dan pasien dari risiko penularan.

Report : Ahmad Efendi

Related posts